TOPIK 3
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
KESALAHAN
STRUKTUR AYAT
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
1. Ayat Gabungan
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Ayat gabungan terbentuk
daripada dua atau beberapa ayat tunggal yang dihubungkan dengan kata hubung.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Contoh:
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Nani dan Nora ke perpustakaan.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Nurul bukan
saja pandai tetapi juga pemurah.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Kesalahan dalam pembentukan
ayat gabungan berlaku apabila ayat-ayat tunggal yang membentuk ayat gabungan
tidak digabungkan dengan betul.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Contoh:
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
2. Ayat Pancangan
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Ayat pancangan ialah ayat yang berasal daripada dua ayat
tunggal yang salah satunya dipancangkan pada ayat yang satu lagi.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Contoh:
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
a. Kereta Pak Dollah itu terbabas.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Contohnya:
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Ayat (a) terbit daripada
dua ayat, iaitu:
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
i. Kereta itu terbabas.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
ii. Kereta itu kereta Pak Dollah.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
b. Walaupun miskin,
keluarga Mak Bedah bahagia.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Ayat (b) terbit daripada dua
ayat yang berikut ini:
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
i. Keluarga Mak Bedah miskin.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
ii. Keluarga Mak Bedah bahagia.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Kesalahan dalam pembentukan
ayat pancangan berlaku apabila unsur penerang dalam ayat tersebut salah
strukturnya.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Contohnya:
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Kesalahan dalam pembentukan
ayat pancangan berlaku juga kerana tidak ada kata hubung pancangan yang
menghubungkan klausa bawahan dengan klausa utama.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Contoh:
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
3. Ayat Tergantung
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Ayat mesti terdiri daripada
subjek dan predikat.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Dalam susunan ayat biasa,
letak subjek di depan dan letak predikat di belakang.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Contoh: Budak itu /
menangis.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Farhana /
jatuh ke dalam longkang.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Dalam susunan ayat
songsang, letak subjek di belakang dan predikat di depan.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Contoh: Siapakah /
gadis itu.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Itulah /
teman saya.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Bentuk ujaran yang tidak
mempunyai subjek atau predikat disebut sebagai ‘ayat tergantung’.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
5. Ayat yang Tidak Betul Susunannya
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Apabila kata-kata tidak
betul susunannya, maka bentuk bahasa menjadi salah atau tidak baku.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Tuesday, November 11, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment